Panti Asuhan Amanah
Selasa, 30 September 2014
7 Hikmah dan Keutamaan Qurban
7 Hikmah dan Keutamaan Qurban
Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa, Hari Raya ‘Idul Adha, dimana di hari itu dan hari tasyrik dilakukan penyembelihan hewan qurba. Jika Anda belum memutuskan untuk berkurban tahun ini, ada baiknya Anda menyimak hikmah dan keutamaan qurban pada hari-hari tersebut:
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]
5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”
6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]
7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]
Senin, 29 September 2014
Mari Kita Bantu Wujudkan Mimpi Mereka
Setiap anak sebaiknya diarahkan untuk memiliki cita-cita sejak dini. Cita-cita itulah yang akan memotivasi anak untuk giat belajar dan berusaha.
Saran itu disampaikan pakar pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo M Furfon Hidayatulloh. Ia berpesan, jangan sekali-kali orang tua memutus harapan anak di awal.
Menurutnya, ketika anak sudah memiliki cita-cita, orang tua harus selalu mendorongnya. Keputusan akhir di ambil setelah waktunya memutuskan tiba, misalnya ketika hendak kuliah dengan mempertimbangkan keadaan yang sesungguhnya.
“Misal ada anak dari keluarga kurang mampu ingin menjadi dokter, jangan sampai orang tua langsung bilang bahwa cita-cita itu tidak mungkin terwujud,” jelasnya.
Furqon menyarankan agar orang tua terbiasa membangun komunikasi dengan anak ketika ingin memutuskan suatu hal. Ia mencontohkan ketika ada anak nilainya pada mata pelajaran IPA paling jelek di antara nilai mata pelajaran lainnya, tetapi anak ingin tetap masuk jurusan IPA, orang tua sebaiknya tak langsung memaksa anak untuk masuk ke jurusan IPS.
Orang tua sebaiknya melihat dulu apakah nilai IPA anak masih masuk standar untuk masuk jurusan IPA atau tidak. “Jika masih memenuhi kriteria, mengapa tidak menuruti keinginan anak untuk masuk jurusan IPA. Tidak menutup kemungkinan setelah masuk IPA siswa tersebut lebih bersemangat untuk belajar sehingga ia bisa meraih nilai lebih baik lagi,” katanya.
Senada, Para Pejabat menyebutkan saat ini banyak tawaran beasiswa dari pemerintah dan pihak swasta lainnya. Jika ada anak dari keluarga kurang mampu ingin terus sekolah, seharusnya jangan langsung diputus harapannya. Justru sebaliknya, dibantu agar anak tersebut bisa mendapatkan beasiswa. Terlebih jika anak itu pintar dan berbakat.
Furqon juga menyarankan agar sekolah-sekolah memiliki kepedulian untuk membantu siswa kurang mampu. Idealnya setiap sekolah menyediakan sebagian kuotanya untuk menerima siswa kurang mampu.
Menanggapi banyaknya sekolah yang kini menarik biaya mahal, Furqon berpendapat jika memang biaya yang ditarik itu untuk pengembangan institusi, hal itu masih wajar. Terkait pilihan sekolah umum atau sekolah berbasis agama, menurutnya sama baiknya. Jika siswa di sekolah umum ingin lebih banyak mendapatkan materi keagamaan, bisa dilakukan dengan mengikuti kegiatan keagamaan.
Zakat, Infak dan Shodaqoh atau
Wakaf Tunai dapat disalurkan melalui :
Transfer rekening ke :
a. Bank Mandiri, No 132-00-0495333-8 an PSAA Amanah
b. Bank BRI, No. 0885-01-019662-53-4 an PSAA Amanah
c. Bank BJB Syariah, No. 5330206000394 an psaa amanah
Melalui petugas kami yang datang langsung ke alamat anda
Diantar langsung ke alamat kami di
Jl. Batununggal no. 63A Rt. 6 RW 10
Kel. Bandung Kidul Kec. Batununggal Kota Bandung.
No telpon 24 jam
1. 085326195523, Eko Supargianto
2. 081 5620 9910, Iwan Rahmat Marguna
3. 022 91134073, Aisyah Ratnaningsih
Langganan:
Postingan (Atom)