Senin, 29 September 2014
Mari Kita Bantu Wujudkan Mimpi Mereka
Setiap anak sebaiknya diarahkan untuk memiliki cita-cita sejak dini. Cita-cita itulah yang akan memotivasi anak untuk giat belajar dan berusaha.
Saran itu disampaikan pakar pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo M Furfon Hidayatulloh. Ia berpesan, jangan sekali-kali orang tua memutus harapan anak di awal.
Menurutnya, ketika anak sudah memiliki cita-cita, orang tua harus selalu mendorongnya. Keputusan akhir di ambil setelah waktunya memutuskan tiba, misalnya ketika hendak kuliah dengan mempertimbangkan keadaan yang sesungguhnya.
“Misal ada anak dari keluarga kurang mampu ingin menjadi dokter, jangan sampai orang tua langsung bilang bahwa cita-cita itu tidak mungkin terwujud,” jelasnya.
Furqon menyarankan agar orang tua terbiasa membangun komunikasi dengan anak ketika ingin memutuskan suatu hal. Ia mencontohkan ketika ada anak nilainya pada mata pelajaran IPA paling jelek di antara nilai mata pelajaran lainnya, tetapi anak ingin tetap masuk jurusan IPA, orang tua sebaiknya tak langsung memaksa anak untuk masuk ke jurusan IPS.
Orang tua sebaiknya melihat dulu apakah nilai IPA anak masih masuk standar untuk masuk jurusan IPA atau tidak. “Jika masih memenuhi kriteria, mengapa tidak menuruti keinginan anak untuk masuk jurusan IPA. Tidak menutup kemungkinan setelah masuk IPA siswa tersebut lebih bersemangat untuk belajar sehingga ia bisa meraih nilai lebih baik lagi,” katanya.
Senada, Para Pejabat menyebutkan saat ini banyak tawaran beasiswa dari pemerintah dan pihak swasta lainnya. Jika ada anak dari keluarga kurang mampu ingin terus sekolah, seharusnya jangan langsung diputus harapannya. Justru sebaliknya, dibantu agar anak tersebut bisa mendapatkan beasiswa. Terlebih jika anak itu pintar dan berbakat.
Furqon juga menyarankan agar sekolah-sekolah memiliki kepedulian untuk membantu siswa kurang mampu. Idealnya setiap sekolah menyediakan sebagian kuotanya untuk menerima siswa kurang mampu.
Menanggapi banyaknya sekolah yang kini menarik biaya mahal, Furqon berpendapat jika memang biaya yang ditarik itu untuk pengembangan institusi, hal itu masih wajar. Terkait pilihan sekolah umum atau sekolah berbasis agama, menurutnya sama baiknya. Jika siswa di sekolah umum ingin lebih banyak mendapatkan materi keagamaan, bisa dilakukan dengan mengikuti kegiatan keagamaan.
Zakat, Infak dan Shodaqoh atau
Wakaf Tunai dapat disalurkan melalui :
Transfer rekening ke :
a. Bank Mandiri, No 132-00-0495333-8 an PSAA Amanah
b. Bank BRI, No. 0885-01-019662-53-4 an PSAA Amanah
c. Bank BJB Syariah, No. 5330206000394 an psaa amanah
Melalui petugas kami yang datang langsung ke alamat anda
Diantar langsung ke alamat kami di
Jl. Batununggal no. 63A Rt. 6 RW 10
Kel. Bandung Kidul Kec. Batununggal Kota Bandung.
No telpon 24 jam
1. 085326195523, Eko Supargianto
2. 081 5620 9910, Iwan Rahmat Marguna
3. 022 91134073, Aisyah Ratnaningsih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar